Direct request atau
permintaan langsung sering diartikan kurang tepat sebagai bentuk permintaan
barang dan jasa secara langsung yang dilakukan dengan tatap muka
(face-to-face). Dalam konteks yang lebih luas, direct request dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu organisasi
(bisnis maupun nonbisnis) kepada pihak lain (seseorang/individu atau
organisasi) untuk meminta berbagai media komunikasi yang ada, termasuk media
elektronik. Sebagi contoh, suatu organisasi tertentu mengajukan permintaan
informasi tentang produk baru kepada suatu organisasi lain dengan menggunakan
media elektronik, seperti telepon, faksimile, atau e-mail.
Bagaimana pengorganisasian direct
request? Ketika audiens mulai tertarik dengan apa yang disampaikan atau paling
tidak mau bekerja sama dengan komunikator, maka pesan-pesan bisnis sebaiknya
disampaikan melalui pendekatan langsung (direct approach).
a. Pembukaan
Aturan
umum untuk bagian pertama dari suatu direct request adalah menulis yang tidak
sekedar dipahami, tetapi juga untuk menghindari kesalahpahaman. Sebagai suatu
contoh, jika Anda meminta data sensus 2004 dari suatu lembaga pemerintah, ada
kemungkinan orang yang menangani permintaan Anda tersebut tidak tahu apakah
yang Anda inginkan adalah suatu rangkuman data yang satu atau dua halaman atau
suatu laporan sensus yang rinci yang berjumlah ratusan halaman.
Oleh
karena itu, pada kalimat permulaan Anda harus menyatakan permintaan secara
lebih khusus yang memungkinkan pembaca dengan mudah dapat memahami maksud isi
surat tersebut.
b. Penjelasan
Rinci
Agar
penjelasan terhadap hasil perkembangan kata-kata pembuka lebih lancar, Anda perlu membuat kalimat pertama dibagian
pertengahan surat yang Anda buat dengan berorientasi pada pemberian manfaat
bagi pembaca.
Pendekatan
lain yang mungkin dapat diterapkan untuk bagian pertengahan adalah membuat
serangkaian pertanyaan terutama jika permintaan Anda menyangkut perlengkapan
yang sangat kompleks. Anda mungkin bertanya tentang spesifikasi secara teknis,
dimensi, dan kegunaan suatu produk.
c. Penutup
Bagian penutup surat sebaiknya diisi
dengan suatu permintaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batas
waktunya, dan ekspresi terhadap apresiasi ataupun pemberian goodwill. Untuk mempermudah pembaca,
cantumkan beberapa informasi penting seperti nomor telepon, jam kerja, dan
petugas yang dapat dihubungi.
Surat-surat
permintaan rutin layak memperoleh perhatian dengan bijaksana. Dalam kebanyakan
organisasi, memo dan surat-surat seperti itu dikirim ke ratusan bahkan ribuan
karyawan, konsumen, klien, dan para pemegang saham. Surat permintaan rutin
mempunyai potensi untuk membentuk suatu kesan positif atau citra yang baik bagi
suatu organisasi perusahaan. Oleh karena itu, ketika menulis suatu surat
permintaan rutin, Anda harus menjaga maksud/tujuan menulis suatu pesan dalam
ingatan Anda. Anda harus bertanya pada diri sendiri apa yang Anda inginkan
terhadap pembaca setelah mereka memahami pesan yang Anda sampaikan.
Dalam
membuat surat permintaan rutin perlu diperhatikan tiga pertanyaan berikut ini :
(1) Apa yang ingin diketahui. (2) Mengapa hal tersebut perlu diketahui. (3)
Mengapa hai ini dapat membantu. Dalam kaitannya direct request, permintaan
dapat bersal dari dalam maupun dari luar organisasi bisnis.
a.
Permintaan di dalam Organisasi
Meskipun
suatu permintaan dapat saja dilakukan secara lisan, beberapa pesan permintaan
dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk tertulis, seperti memo. Memo dalam
bentuk tertulis akan dapat menghemat waktu dan membantu audiens mengetahui
secara tepat apa saja yang diinginkan. Pengirim memo dapat dilakukan antara
karyawan dengan karyawan, antara pemimpin dengan karyawan, antara pemimpin
dengan supervisor, atau antara supervisor dengan karyawan.
b.
Permintaan ke Luar Organisasi
Sebagai
seorang pelaku bisnis profesional tentunya Anda perlu berkomonikasi dengan para
penlanggan, pemasok (suplier), dan
perusahaan lain untuk berbagi keperluan bisnis. Selain itu, banyak surat yang
harus dikirim ke luar organisasi (perusahaan) untuk memperoleh berbagai
informasi penting, seperti informasi produk baru, katalog buku-buku terbaru,
keinginan untuk menjalin kerja sama bisnis, keinginan untuk berlangganan koran,
tabloid, atau majalah.
Kapan saja merasa tidak puas
terhadap suatu produk, jasa, atau kebijakan suatu perusahaan, Anda perlu
mengadukan masalah atau keluhan yang Anda hadapi kepada orang-orang yang sangat
berkompeten sesegera mungkin. Istilah surat
pengaduan (claim letter) dan surat penyesuaian (adjustment letter)
yang berkaitan dengan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk atau jasa,
bagi kebanyakan orang adalah kata-kata yang kurang menyenangkan. Dalam surat
direct request, Anda mungkin dapat meminta salah satu dari berikut ini :
·
Pengembalian barang yang sudah dibeli
dan meminta uang kembali seharga barang tersebut (refund).
·
Meminta pengiriman barang yang baru
sesuai yang dipesan.
·
Penggantian sebagian atau seluruh bagian
yang rusak.
·
Perbaikan gratis.
·
Pengurangan harga karena produknya ada
yang cacat atau rusak.
·
Pembatalan atas suatu pesanan produk.
·
Pembetulan atas kesalahan penagihan
produk.
·
Koreksi atas kesalhan dalam nota
pembayaran.
·
Penjelasan atau perubahan kebijakan atau
prosedur.
Terdapat
sebuah contoh surat pengaduan yang disampaikan oleh seorang konsumen kepada
manajer departemen pakaina olah raga, yang menginginkan menukar pakaian olah
raga yang sesuai dengan ukurannya atau kalau memang tidak tersedia atau stoknya
habis, mohon uang dikembalikan saja.
Contoh
Surat Pengaduan :
Surakarta, 16
Januari 2011
Yth. Manajer
Departemen Pakaian Olah Raga
Raganata Store
Surakarta
Dengan Hormat,
Saya kirimkan
kembali sweter yang telah Bapak kirim pada tanggal 15 Januari 2011 karena
ukurannya tidak sesuai dengan yang saya pesan. Saya mohon agar sweter tersebut
diganti dengan ukuran dan warna yang saya kehendaki, yaitu ukuran L warna biru
muda.
Melaui telepon
pada tanggal 10 Januari 2011, saya telah memesan sweter yang berukuran L warna
biru muda agar segera dikirim ke rumah saya. Namun, saya terima adalah sweter
ukuran S warna merah, dan tentu saja saya tidak bisa memakainya.
Oleh karena itu,
saya mohon agar dikirimi sweter ukuran L warna biru muda sesegera mungkin.
Apabila sweter yang saya kehendaki tersebut tidak tersedia, saya mohon uang
saya dikembalikan saja. Terima kasih.
Hormat saya,
(Pandu Dewanata)
Namun,
pengajuan pengaduan secara tertulis tentu akan lebih baik karena secara rinci
mencakup hal-hal yang menjadikan Anda tidak puas. Reaksi Anda pertama kali
terhadap pelayanan yang jelek mungkin marah atau frustasi. Akan tetapi, perlu
diingat bahwa surat pengaduan yang bernada merah tentu menjadikan pembaca
enggan untuk melakukan tindakan koreksi. Oleh karena itu, dalam menulis surat
pengaduan perlu diperhatikan beberapa hal ini :
Ø Jelaskan
masalah yang Anda hadapi secara rinci
Ø Lampirkan
informasi pendukung, seperti faktur pembelian
Ø Usahakan
nada surat Anda tidak marah atau emosional
Ø Permintaan
tindakan khusus
Pada umumnya pendekatan yang
digunakan dalam menyusun surat undangan, pesanan, dan reservasi adalah
pendekatan langsung (direct approach).
a.
Surat Undangan
Penulisan surat undangan biasanya
menggunakan pendekatan langsung. Dalam hal ini, pendekatann langsung mencakup
tiga komponen, yaitu ide pokok (main idea),
penjelasan rinci (explanations), dan
penutup (close courtesy).
Ide pokok dalam paragraf pertama
berisi undangan. Selanjutnya diikuti dengan penjelasan yang lebih rinci tentang
ide pokok di awal surat tersebut. Berikutnya diakhiri dengan penutup yang
berisi suatu harapan atau tindakan yang diinginkan dan ucapan terima kasih.
b.
Surat Pesanan dan Reservasi
Ketika perusahaan Anda melakukan
pemesanan (order) produk kepada
perusahaan lain, maka perusahaan tersebut dapat menulis surat pemesanan dengan
menggunakan pendekatan langsung (direct
approach).
Surat pemesann paling tidak
mencakup tiga komponen penting, yaitu pernyataan rinci apa yang Anda pesan,
metode pengirimannya, dan cara pembayarannya. Kemukakan secara jelas
kuantitas/jumlah produk yang Anda pesan, ukuran, warna, gaya (style), harga pembayaran, lokasi
pemesan, tanggal pengiriman, dan petunjuk khusus lainnya.
Bagaimana Anda dapat memperoleh
kredit? Secara sederhana, ada dua tahap yang perlu Anda perhatikan, yaitu 1).
Mengisi formulir yang telah disediakan oleh lembaga perkreditan yang ada; dan
2). Mengirimkan/melampirkan berbagai data pendukung penting yang diperlukan
dalam proses memperoleh kredit tersebut. Untuk memperoleh formulirnya, Anda
bisa datang sendiri ke lembaga perkreditan yang bersangkutan atau melalui
telepon. Data pendukung ini mencakup antara lain kartu tanda pengenal, laporan
keuangan tahun terakhir, data pendukung lainnya, serta surat permohonan kredit
(credit request).
Dalam
surat permohonan kredit, di samping data pribadi Anda, jenis usahanya, dan
jumlah (besarnya) kredit yang diminta, juga harus didukung dengan berbagai
dokumentasi penting dan prospek bisnis Anda di masa depan. Hal ini pentng bagi
lembaga perkreditan untuk menilai kelayalakan Anda dalam memperoleh kredit,
baik dilihat dari sisi besarnya kredit maupun jangka waktu pengembaliannya.